Integrasi ESS dengan jaringan Mikro DC Terbarukan
01 Sep 2021
Jaringan mikro berbasis energi terbarukan muncul sebagai solusi yang layak untuk daerah pedesaan yang terisolasi atau pulau-pulau samudera. Masalah utama yang mengganggu perkembangannya adalah sifat sumber terbarukan yang berubah-ubah/intermiten, sehingga sulit untuk mencapai kelancaran operasi. Fluktuasi tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan beban, ketidakstabilan, dan kerusakan komponen sistem di bawah pengaruh beban yang bervariasi.
Dalam skenario seperti itu,
sistem
ESS
dianggap penting karena kemampuannya untuk bertindak sebagai generator saat mengeluarkan dan sebagai beban, saat mengisi daya. Mempopulerkan beban DC telah mengalihkan fokus ke jaringan mikro DC. Gambar-1 di bawah ini menjelaskan pentingnya
sistem
ESS
, atau lebih khusus lagi,
ESS berbasis
baterai
dalam jaringan distribusi dengan sebagian besar beban DC.
Gambar-1: Jaringan mikro terdistribusi terintegrasi dengan ESS
Dalam jaringan mikro AC mana pun, daya dari sumber berbasis energi terbarukan harus diubah menjadi AC dan kemudian kembali ke DC untuk memasok beban DC.
Jaringan mikro DC mencegah beberapa konversi antara AC dan DC dan meningkatkan efisiensi seluruh jaringan.
Sistem ESS yang biasa dan sederhana bersifat homogen sehingga memudahkan implementasi, pengoperasian, kontrol, dan pemeliharaan. Gambar 2 menggambarkan arsitektur khas dari sistem tersebut.
Gambar-2: Arsitektur khas sistem berbasis ESS
Arsitektur dasar terdiri dari konverter daya antarmuka (terhubung ke sumber daya, konvensional atau non-konvensional) dan konverter output suplai beban (AC/DC) yang dikendalikan oleh pengontrol pengawasan. Pengoperasian pengontrol dikirim dari sistem manajemen energi (EMS).