Penyearah Thyristor merupakan salah satu perangkat elektronika daya yang banyak digunakan dalam proses konversi arus bolak-balik menjadi arus searah. Ini mencapai aliran arus searah dengan mengontrol nyala dan mati thyristor, yang mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Penyearah thyristor dicirikan oleh efisiensi tinggi, keandalan, dan respons cepat.
Cara kerja penyearah thyristor
Penyearah thyristor terutama terdiri dari thyristor, transformator, kapasitor filter dan resistor beban. Dengan mengontrol sudut pemicu thyristor, tegangan dan arus keluaran dapat diatur. Terdapat tiga elektroda yaitu anoda A, katoda K, dan gerbang G (disebut juga elektroda kendali).
Gambar (1): Penampilan thyristor
Berikut ini adalah prinsip kerja dasar penyearah thyristor:
Proses perbaikan: Penyearah thyristor menerima masukan arus bolak-balik dan mengubahnya menjadi arus pulsa satu arah. Dalam setengah siklus positif, ketika tegangan masukan melebihi tegangan pemicu thyristor, thyristor dipicu untuk menyala dan arus mulai mengalir melalui resistor beban. Pada setengah siklus negatif, thyristor dimatikan dan arus tidak mengalir melalui resistansi beban. Dengan cara ini, penyearah thyristor mencapai aliran arus searah.
Kontrol pemicu: Sinyal pemicu eksternal diperlukan agar thyristor dapat menyala. Sinyal pemicu dapat dihasilkan oleh rangkaian kontrol atau oleh thyristor lainnya. Penyediaan sinyal pemicu memungkinkan thyristor untuk beralih dari keadaan mati ke keadaan ON, sehingga memungkinkan arus melewatinya.
Proses penyaringan: Saat thyristor dihidupkan, arus keluaran berupa pulsa. Untuk mendapatkan keluaran DC yang stabil, penyearah thyristor biasanya disaring dengan kapasitor filter. Menyaring kapasitor menghaluskan riak arus dan memberikan keluaran tegangan DC yang stabil.
Pengaturan beban: Dengan mengontrol waktu thyristor, tegangan dan arus keluaran dapat disesuaikan. Menambah waktu tepat akan meningkatkan tegangan dan arus keluaran, sedangkan menurunkan waktu tepat akan menurunkan tegangan dan arus keluaran
Tabel (1) Kondisi menghidupkan dan mematikan thyristor
Kondisi menghidupkan dan mematikan thyristor | ||
Status | Kondisi | Menjelaskan |
Mulai dari mematikan hingga
menyalakan
|
(1) Potensi anoda lebih tinggi dari potensi katoda
(2) Tiang kendali mempunyai tegangan dan arus maju yang cukup
|
Keduanya sangat diperlukan |
Pertahankan kesinambungan |
(2) Potensi anoda lebih tinggi dari potensi katoda
(2) Arus anoda lebih besar dari arus pemeliharaan
|
Keduanya sangat diperlukan |
Mulai dari menyalakan hingga
mematikan
|
(1) Potensi anoda lebih rendah dari potensi katoda
(2) Arus anoda lebih kecil dari arus
arus pemeliharaan
|
Kondisi mana pun adalah
memadai
|
pindai ke wechat:everexceed